RAGIL SAPUTRI
MERK BUKU TULIS YANG PALING TERKENAL DI INDONESIA

MERK BUKU TULIS YANG PALING TERKENAL DI INDONESIA


Kapan terakhir beli buku tulis? Buku tulis memang identik dengan buku yang dipakai oleh pelajar ataupun mahasiswa. Kalau sudah dalam tahap para pekerja bukan lagi buku tulis yang dicari tapi agenda, block note, memo dsbnya.

Baiklah untuk sejenak coba mari kita kembali mengingat zaman-zaman masih lucu-lucunya, masih tahunya bahwa pelajaran paling sulit itu hanya matematika, dan hal yang paling membahagiakan adalah jam kosong. Zaman apakah itu? ha ha ha itu adalah zaman waktu kita sekolah, berarti berapa tahun yang lalu? Tiap orang pasti beda bukan, tapi kemungkinan untuk merk buku tulis yang sering kebeli untuk dipakai adalah sama.

Apa saja merk buku tulis  yang menjadi primadona, yaitu adalah sebagai berikut :
SINAR DUNIA
Merk buku yang mempunyai logo semacam bola dunia atau globe adalah yang sering aku beli. Seingatku sinar dunia ini mempunyai banyak pilihan untuk jumlah ketebalan buku, mulai yang paling tipis itu sekitar 32 lembar sementara yang tebal adalah 72 lembar. Sinar dunia atau SIDU mempunyai gambar cover yang bagus-bagus dengan perbaduan warna yang bagus juga, tetap enak dipandang mata. Selain itu covernya juga kertasnya tebal jadi lebih awet gak gampang ngelipet ujungnya. Kertas tulisnya juga bagus, putihnya putih bersih kalau misal kita pakai pensil terus digosok pakai penghapus kertasnya tidak gampang sobek.

KIKY
Logo merk ini unik. Aku baru tahu beberapa tahun yang lalu, kalau merk ini adalah milik dari keluarga pebalap Rio Haryanto, yang cakep itu lho orangnya dan tentunya berprestasi juga. Bahkan dulu teman pernah ada yang bilang “beli merk kiky aja, itu punyanya orang Indonesia.”


Buku tulis merk KIKY, ini juga punya gambar yang lucu-lucu, kalau untuk pilihan warna covernya sepertinya KIKY lebih cenderung ke arah soft, jadi kemungkinan banyak pemakai KIKY adalah cewek. Di buku merk KIKY ini, biasanya di dalamnya ada semacam hiasan atau lukisan di pojokan buku atau di bagian atas atau bawah buku. Jadi enak dipandang mata karena tidak polos begitu saja.
MIRAGE
Pada tahu merk buku ini tidak? Aku biasanya beli merk ini kalau SIDU atau KIKY pas tidak ada.
Kalau merk ini sepertinya lebih banyak di buku agenda yang tebal, biasanya covernya tebal dan keras serta identik dengan cover batik. Kalau yang buku agenda model ini biasanya mirage punya berbagai macam ukuran.

sumber : pencarian di google dengan keyword mirage

BIG BOSS
sumber gambar : spekharga.cokoladaforum.com
Buku yang punya ukuran beda ini, yaitu ukurannya 250 x 180 mm, kalau buku yang standard itu ukurannya 14,8 x 21 cm. Aku pakai buku ini pas sudah SMA, ada sih beberapa yang buku tulis dengan ukuran standrd tapi kebanyakan aku pakai yang big boss. Dan konyolnya aku baru tahu kalau big boss itu adalah merk buku, aku kira kalau buku tulis dengan size seperti ini disebut buku big boss, ternyata big boss adalah sebuah merk.

Itulah beberapa merk buku yang menjadi primadona ala aku, dan aku rasa banyak juga merk-merk buka lain yang ada di Indonesia selain yang aku sebutkan di atas.

kalau kalian apa merk buku favorit kalian?




BULAN BARU DAN HARAPAN BARU DI SEPTEMBER 2019

BULAN BARU DAN HARAPAN BARU DI SEPTEMBER 2019


Selamat datang Bulan September dan Selamat tinggal Agustus
September baru masuk hari kedua, menjadi sangat spesial karena tanggal 1 September juga bertepatan pas dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H. Semoga menjadi berkah dan barokah bagi kita semua serta kita bisa menjadi lebih baik dari bulan dan tahun sebelumnya. Aamiin.

Bulan September ini di awali dengan mengikuti blog challenge yang diadakan oleh blogger cantik yang beberapa waktu yang lalu juga buat blog challenge. Siapakah dia? Yaap dia adalah kakak yang mempunyai akun ig @ainhy_edelweiss dan juga pemilik dari blog https://ainhyedelweiss.com/





Hari pertama temanya pas dengan awal bulan baru, yaitu harapan di bulan September.
Semua orang pasti punya harapan untuk kehidupannya bukan? Tanpa harapan seperti botol kosong tanpa isi.


Harapan aku di bulan September ini sederhana saja, aku ingin daftar kursus jahit. Karena kursus jahit ini sudah menjadi rencana entah dari tahun kapan aku lupa, setiap bulan selalu berharap semoga bulan ini bisa tapi selalu saja berakhir dengan kegagalan.

Di otak sudah banyak sekali rencana yang bakalan dirilis kalau sudah bisa jahit, tapi semua orang juga sadar dan mengetahui kalau kebayakan ide tanpa eksekusi sama juga nol besar. Kayak cita-cita jadi penulis tapi tidak pernah nulis. Ha ha ha ha sama juga bohong besar kan?

Kalau untuk dunia blog, bisa rutin untuk tetap nulis, sering-sering mengikuti kompetisi blog untuk mengasah kemampuan menulis agar bisa lebih baik.


 
Kalau harapan kalian di bulan September ini apa? share di sini yuk, atau mau ikutan sekalian #BlogChallengeSeptember silahkan. Info blog challenge silahkan berkunjung ke akun IG nya kak @ainhy_edelweiss




PENGALAMAN PERTAMA SIDANG TILANG DI PENGADILAN NEGERI

PENGALAMAN PERTAMA SIDANG TILANG DI PENGADILAN NEGERI


Ada yang pernah kena tilang pak Polisi?
Aku jadi ingat zaman dulu waktu masih SMA, kebetulan aku adalah warga yang taat peraturan, jadi dari SMA aku sudah punya SIM.

Jika ada beberapa teman, yang kucing-kucingan dengan polisi saat ada razia, aku santai saja karena perlengkapannya aman. Saat sampai sekolah, ada teman yang bertanya “Kok gak kena tilang?” dengan santai menjawab “Razianya razia orang jelek kok.” Ha ha ha ha.

Aku beberapa waktu yang lalu kena tilang pak polisi. Coba tebak pelanggaran apa yang aku lakukan? Yaa salah jalur putar balik, padahal sudah jelas-jelas ada rambu dilarang putar balik, tapi nekad dan akhirya dapat surat cinta warna biru dari pak polisi dan sim aku dibawa.

Lalu sampai rumah, keponakan aku bilang “kenapa nggak minta yang merah.” Dengan santai aku jawab aku dikasih yang biru.

Jadi ingat kejadi beberapa tahun yang lalu, dulu pernah kena tilang juga, dengan pelanggaran berlapis. Tidak pakai helm, melanggar lampu merah, dan tidak bawa surat-surat kendaraan. Tapi dulu itu bisa titip sidang. Jadi kita semacam menitipkan uang denda yang harus disetorkan ke pengadilan, itu kita titipkan uangnya ke pak polisi.

Dan berbekal pengalaman yang tidak terlupakan itu, ku mencoba bertanya kepada bapak polisi yang sedang bertugas mengatur lalu lintas, dan kata beliau, karena surat tilang ini berlabel pengadilan negeri, maka disarankan untuk mendatangi sidang saja. Karena sudah mendaptkan saran seperti ya saya mengikuti saja.


Jarak sidang dengan waktu kena tilang ada jeda sekitar dua minggu. Ternyata dua minggu tidak lama, tidak selama menunggu kamu balas pesan aku.

Dan akhirnya sampai dihari H juga.
Sampai di pengadilan negeri, sudah banyak sekali yang datang, lautan manusia yang kena tilang banyaaak banget.

Bagaimana prosedurnya setelah sampai di sini, di pengadilan negeri ini? Simak di bawah ini :

Kalian serahkan bukti tilang kepada petugas, untuk mengambil no urut.
Kemudian kalian serahkan kepada petugas, waktu petugas yang memberikan no urut antrian dan petugas yang mengumpulkan bukti tilang itu beda orang ya, tapi santai kalain cuma perlu jalan beberapa langkah saja. Dan silahkan menunggu antrian.

Waktu itu aku agak shok dengan melihat antrian lautan manusia yang banyak banget, dan asal kalian tahu aku mendapakan nomer antrian 0595.

Tapi belum sampai duduk sudah dipanggil saja. Manggilnya langsung banyak dari no antrian 450 sampai 600 diharapkan masuk ke ruangan.

Awalnya aku kira kayak sidang-sidang di televisi, ternyata no kita dipanggil terus bayar, dan barang yang disita diserahkan kembali ke kita dan pulang.

Bayarnya variasi, aku bayarnya dendannya sebesar Rp. 52.000 saja.

Ternyata gampang dan mudah. Lalu karena prosesnya gampang jadi kamu ingin melanggar tata tertib berlalu lintas. Ya janganlah, karena manusia yang pintar adalah manusia yang tidak mengulangi kesalahan yang sama  untuk yang kedua kali.

Daripada Rp 52.000 dibuat bayar denda, kan lebih enak buat beli es cappucino cincau. Iyaa nggak?

Jadi, kalau kalian sudah punya sim, paling nggak kalian harus pernah kena tilang setidaknya sekali. Karena apa? karena itu seru ha ha ha abaikan ini ya.

Dari pengalaman pertama ini, aku dapat simpulkan, saat kena tilang daripada marah-marah, bahkan ngamuk sampai banting sepeda, atau melakuka tindakan viral lainnya. Karena sejujurnya kita memang salah ya sudah terima kesalahan, dan sidang tilang gak ribet kok. Sumpah, nggak percaya? Mau coba sendiri?

Oh iya, jika ada yang bertanya, di manakah aku kena tilang ? aku kena tilang di Surabaya. Jadi sidangnya di Pengadilan Negeri Surabaya.




POLISI TIDUR DI JALANAN, TERKEJUT ATAU GAS POLL

POLISI TIDUR DI JALANAN, TERKEJUT ATAU GAS POLL


Masih tentang motoran di Surabaya. Beberapa waktu yang lalu aku posting cerita aku tentang pengalaman naik motor di Surabaya.
Postingan ini juga masih ada hubungannya dengan motoran di Surabaya. Tetapi kali ini aku mau bahas tentang polisi tidur.

Kenapa dengan polisi tidur?

Sepanjang jalan yang aku lewati, kalau jalan besar memang tidak ada polisi tidurnya, tapi kalau sudah lewat jalan di perumahan, polisi tidurnya dipastikan berderet-deret.

Ada beberapa macam polisi tidur, yang aku lewati disepanjang berjalanan.
  • Pertama : yang besar, kayaknya itu standard polisi tidur yang sudah diatur, dan dikasih warna seperti zebra cross. Dalam jarak yang sudah ditentukan cuma ada satu polisi tidur tipe ini.
  • Kedua : polisi tidur berlapis, ini aku temui pas melewati perumahan yang rumahnya besar-besar dan bagus-bagus. He he he. Mengapa aku namakan polisi tidurnya berlapis karena ada dalam satu titik ada sekitar 4 lapis polisi tidur, kecil-kecil dan cenderung tidak keliahatan dari jarak jauh. Baru pas jarak dekat keliatan, dan dikita dibuat terkejut, dan selamat menikmati.
  • Ketiga : kalau ini aku temui di perumahan biasa. Bukan menggunakan aspal, tapi semacam balok paving yang dipakai, yang ditata dan diatur sedemikian rupa, memang tidak besar tapi kerasa kalau melewatinya.


Karena hampir tiap hari melewati polisi tidur, ada aku rasa sebagian pesar penggunana jalan raya yang rata-rata mereka yang naik sepeda motor, saat melewati polisi tidur, jarang yang mengurangi kecepatan, biasanya mereka terjang saja. Kalau sudah gitu pasti bunyi gluduk, gluduk, gluduk. Dan ini bisa merubah mood seketika lho, karena sunggu beneran terkeut, meski udah bolak balik lewat situ. Yang paling kerasa sakit itu dibagian perut. Ini biasanya untuk polisi tidur yang berlapis, karena tidak ada perbedaan warnanya dengan jalan utama.

Melihat hal itu, aku penasaran dan langsung bertanya kepada bapak profesor google, apa sih fungsi dari polisi tidur ini dibuat? Dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Polisi tiduralat pembatas kecepatan atau markah kejut adalah bagian jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk pertanda memperlambat laju/kecepatan kendaraan. Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan bagi pengguna jalan ketingginya diatur dan apabila melalui jalan yang akan dilengkapi dengan rambu-rambu pemberitahuan terlebih dahulu mengenai adanya polisi tidur, khususnya pada malam hari, maka polisi tidur dilengkapi dengan marka jalan dengan garis serong berwarna putih atau kuning yang kontras sebagai pertanda.

(sumber : wikipedia.co.id atau klik di sini )

Dan ternyata dalam membuat polisi tidur itu ada syarat-syaratnya dan harus sesuai dengan aturan yang dibuat oleh pemerintah, apa itu syarat-syarat dalam membuat polisi tidur? 

Silahkan dibaca di sini :www.hukumonline.com

Yukk, berbagi pengalaman, saat kalian melewati polisi tidur.  Terimakasih





NAIK MOTOR PERTAMA DI KOTA PALING PADAT DI JAWA TIMUR

NAIK MOTOR PERTAMA DI KOTA PALING PADAT DI JAWA TIMUR


Tanpa rencana dan tanpa prediksi waktu dan keadaan membawaku untuk berkendaraan roda dua di kota paling padat di Jawa Timur, coba tebak di mana? Yap di ibu kota provinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya.

Ini bukan pertama kali aku ke Surabaya, sudah beberapa kali aku ke sini, tapi kesannya tetap sama yaitu panas.

Oke langsung pada pokok bahasan ya.

Datang dari kota kecil yang tidak pernah merasakan kemacetan, macet hanya terjadi saat mendekat lebaran atau beberapa hari setelah lebaran, terus dihadapkan dengan kemacetan setiap hari, tentunya kaget bukan main.

”Gini banget ya motoran di Surabaya.”

Semua serba terburu-buru, itu sensasi pertama yang aku rasakan.
Masuk akal sih, ibu kota provinsi dengan segala macam kesibukan dan aktivitas penduduknya, jadi kalau macet wajar.

Selain itu ternyata, kalau nyalip mobil itu udah biasa kalau dari sebelah kiri. Awalnya aku menunggu saja sampai mobil di depan jalan gitu, tapi kok sebagian besar pengendara motor roda dua yang lain kok nyalip dari kiri, karena kalau nyalip dari sebelah kanan aku rasa lebih bahaya, karena otomatis harus bersimpangan dengan banyak kendaraan dari arah yang berlawanan.

Seru sih sebenarnya, setiap hari selalu ada hal baru.

Apalagi kalau di perempatan yang tidak ada lampu lalu lintas tapi diatur oleh pak polisi atau seringnya orang yang kata kakakku disebutnya pak Ogah. Di situ kita harus gesit, kalau nggak gesit pasti kalah cepat dengan pengendara lain dari arah yang berlawanan. Di sini bukan pak Ogah nya nggak ngatur. Berbekal pengalaman, waktu itu dari arah aku seharusnya sudah waktunya jalan, tapi ada beberapa orang yang berhentinya tepat di belakang pak Ogah, jadi aku malah memelankan motorku, alhasil dia yang maju duluan, terus pak Ogahnya cuma bilang “Aduh mbak”, dalam hati aku nyengir sendiri, maaf pak masih belum terbiasa. He he he he.

Terimakasih banyak buat pak Ogah – pak Ogah di Surabaya yang mengatur dan membantu kami dalam menyebrang. Semoga selalu diberi kesehatan dan kelancaran rezeki. 

Mungkin kalau di Pacitan masih berani melanggar lampu lalu lintas karena sepi, kalau di sini waktunya merah ya berhenti karena kendaraan penuh, kalau nggak mau celaka jangan serobot lampu merah. Tapi di sini kalau berhenti di lampu merah, rata-rata di berhentinya di depan tanda berhenti. Biasanya kan di lampu merah selalu ada tanda putih yang ada zebra cross nya itu, seharusnya kita para pengendara tidak boleh melebihi itu kalau berhenti. Iya kan? Tapi di sini kita nggak bisa putar balik seenak jidat sendiri ya, karena ada tepatnya sendiri untuk putar balik.  

Tapi paling senang kalau harus lewat kompleks perumahan elite, sambil tolah-toleh terus bertanya kepada diri sendiri “kapan bisa punya rumah megah di sini ya” lalu berdoa dalam hati “Semoga kelak bisa beli rumah di sini”, kebayangkan kalau sehari lewat empat kali berarti aku berdoa empat kali juga. Aamin...

Tetapi kalau pas lewat jalur perkampungan, hati-hati karena polisi tidurnya banyak banget, kayaknya hampir setiap 10 cm ada satu polisi tidur. Dan lumayan bikin perut kaget. He he he he.

Jadi apa kesimpulan dari tulisan yang nggak jelas ini, intinya  selain kaget awalnya aku juga bingung, karena saking banyaknya kendaraan di sini suka pusing kalau liat banyak kendaraan. He he he harap dimaklumi orang desa masuk kota.

Di manapun kita saat berkendaraa kuncinya tetap hati-hati.


Outfit Nagita di Hari Ulang Tahun Rafathar.

Outfit Nagita di Hari Ulang Tahun Rafathar.

Siapa yang tidak kenal Nagita Slavina. Semua pasti kenal dengan Ibunda Rafatar ini. Kemarin tanggal 15 Agustus 2019, Rafathar berulang tahun yang ke-4. Dan setelah dirayakan dia dua stasiun televisi, hari ini tanggal 16 Agustus 2019 baru Raffi dan Nagita buat perayaan yang katanya Raffi sederhana.

Baiklah, bukan mengulas tentang kesederhaan ulang tahun versi Raffi dan Nagita, yang jelas berbeda dengan kesederhanaan versi kita. Ini juga bukan artis siapa saja yang datang.

Tapi ini tentang outfit atau pakaian yang dipakai oleh mamanya Rafatar alias Nagita Slavina.

Semua orang juga sudah tahu, jika pakaian yang dipakai Nagita meski terkesan sederhana dan simple tapi mempunyai harga yang sangat luar biasa.

Lalu pakaian seperti apa yang dipakai Nagita diulang tahun Rafatar yang ke-4. Ini dia pakaiannya :

Aduh mama Gigi kenapa kayak anak SMP aja ya padahal usianya sudah 30 tahunan. Ck ck bagi resepnya dong Mbak Gigi. Biar kita-kita yang usianya sama kayak mbak Gigi biar bisa kelihatan kayak ABG juga.

Sederhanakan pakaian yang dipakai Mama Gigi. Kemeja dipadu dengan hotpants , tapi kayaknya itu udah satu satu paket atasan dan bawahan dan sneakers. Tapi sudah tahu belum berapa harga masing-masing item yang dipakai Mama Gigi. Yuk mari kita simaak :

Mulai dari sneakers yang dipakai Mbak Gigi, ternyata itu adalah merk dari Roger Vivier dan dibandrol dengan harga Rp. 13.100.000,-

sumber : @fashion_nagitaslavina
Lalu pakaian yang dipakai Mbak Gigi. Dari Sandro Paris, dan harganya adalah Rp. 4.800.000,-

Lalu gelang kecil yang ada ditangan kanan mbak Gigi. Jangan sepelekan benda kecil itu ya, tidak terlalu keliatan memang tapi sumpah harganya bikin nangis. Tahu harganya berapa? Harganya adalah Rp. 196.500.000,- keluaran harmes ternyata.

Sudah di total belum? Yuk mari kita total bareng-bareng :
Rp 13.100.000 + Rp. 4.800.000 + Rp. 196.500.000 = Rp. 214.400.000,-
(Duaratus empatbelas juta empatratus ribu rupiah)

Buaaaanyaaakkk bangets, sampai detik inipun aku belum ngebayangin punya uang dua ratus juta lebih.

Tapi kalau diperhatikan masih ada yang kurang dari outfit yang dipakai Mbak Gigi, yaitu adalah tas kecil yang nemplok di pinggang mbak Gigi warna hitam, kalau diperhatikan cuma keliatan merknya saja, yaitu Gucci. Kecil-kecil itu saja harganya Rp. 16.600.000,-

Jadi berapa totalnya? sekitar Rp. 231.000.000,-       
    

Kebayang nggak sederhana seperti apa ulang tahunnya Rafatar? Kalau outfit mamany saja duaratus juta lebih. He he he

Tidak salah kalau para netizen, sekarang mempunyai cita-cita baru, bukan lagi jadi dokter atau pegawai tapi jadi Mama Gigi.

Selamat ulang tahun yang ke-4 Rafatar. sehat selalu ya. Aamiin

Jangan Lupa bersyukur ya..


Sumber tulisan : Akun instagram @fashion_nagitaslavina dan Akun instagram @nagitaslavina.bags



Formulir Kontak