Ramadan sudah jalan 18 hari, berarti
tidak ada 2 minggu lagi, bulan ramadan akan segera berakhir. Harapan semua
muslim di dunia sama, kita semua berharap semoga tahun depan masih bertemu
dengan bulan ramadan, bulan penuh berkah dan barokah. Aamiin. Ramadan pasti . dirindukan
oleh semua umat Islam di dunia tanpa terkecuali.
Bulan penuh keistimewaan, bulan yang
selalu dirindukkan dan bulan yang kedatangannya disambut penuh suka cita. Kira-kira
ada nggak sih yang kalian rindukan saat Ramadan?
Kalau aku punya 3 hal yang sangat aku
rindukan saat Ramadan? 3 Hal itu apa saja? Chek this out.
3 HAL YANG AKU RINDUKAN SAAT RAMADAN.
Minuman Dingin atau minuman yang ada ES
nya
Padahal saat ramadan gini penjula
segala macam minuman yang kata awalnya adalah kata “ES” banyak ditemukan dan
sepertinya tidak susah untuk mencari es campur buat buka.
Tapi sayangnya selama ramadan aku
tidak pernah minum-minuman dingin apalagi minuman yang dalamnya da gambar es
batunya.
Entah beneran atau mitos, kata bapak
kalau buka puasa pakai es keesokan harinya badan akan lemas. Dan memang benar
aku juga pernah nyoba buka puasa pakai es campur, laah kebetulan atau tidak
memang benar pagi harinya pas puasa aku ngerasa lemas banget.
Makan Gorengan.
Makanan paling nikmat yang bisa
dinikmati semua orang tanpa terkecuali, makanan itu adalah gorengan. Makanan yang
digoreng dengan menggunakan minyak goreng yang banyak dan dengan panas api yang
luar biasa.
Sangat nikmat sekali dinikmati
disegala suasana, mau mendung atau panas gorengan tetap enak untuk dinikmati.
Siapa yang puasa pas siang hari sampai
sore suka mengumpulkan makanan yang rencananya akan dimakan setelah buka tapi
kenyaataannya gak dimakan karena perut sudah terasa kenyang sekali.
Kalau iya, kita satu arah dan satu
frekuensi. Itulah salah satu alasan dari mengapa aku merindukan gorengan saat
ramadan, karena khawatir mubazir akhirnya dipaksa untuk sejenak tidak membeli
gorengan
IBU
Ini puasa kedua yang kulalui dengan
bapak saja, Terasa berat memang puasa tanpamu, tapi aku dan bapak harus bisa
untuk menjalani ibadah ini. awalnya tahun pertama puasa tanpa mu begitu
memilukan, hampir setiap buka puasa selalu menangis sendirian.
Dan tahun kedua ini, meski sudah tidak
sesering tahun kemarin, karena memang aku menghindari untuk buka puasa di
dapur, di mana dulu setiap buka selalu denganmu berdua, karena bapak setelah
adzan langsung pergi ke masjid.
Tak ada lagi percakapan sederhana
setiap menjelang berbuka, tidak adalagi segelas teh hangat buatanmu.
Ibu
: “Kowe digaekne teh ora?” (Kamu dibuatkan teh tidak?)
Aku
: “Ora bu, wingi wes gae teh aku.” (Tidak bu, kemarim
sudah buat aku”)
Ibu
: “Yo wes yen ngono tak gae sak gelas
ae.” (Ya sudah, kalau begitu aku buat satu gelas aja”)
Allahuakbar.....Allahuakbar.......Allahuakbar
(Adzan Magrib berkumandang)
Aku
langsung ambil teh dinikmati sececap demi cecap, bergantian dengan ibu. Dan pada
akhirnya porsi teh hangat ku lebih banyak daripada ibu.
Ibu
: “Teh e maeng endi? Kok west enthek.” (“Teh e tadi di mana?”)
Aku
: “Gelas e wes tak gowo nyang basah-asahan.” (“Gelasnya
sudah aku taruh di tempat cuci piring”)
Dan aku langsung meluncur segera ambil
air wudhu
Itulah percakapan dan kejadian yang
sama yang selalu berulang setiap ramadan.
Dan kini sudah tidak ada lagi. Semoga kau tenang di sana, aku dan bapak
disini in shaa allah akan baik-baik saja. Al- fatihah untuk almarhum ibu.
Itulah 3 hal yang aku rindukan saat
ramadan, kalau kamu apa yang kamu rindukan?