RAGIL SAPUTRI: BPN 30 Day Ramadan Blog Challenge 2020
{keduapuluh sembilan} Terimakasih BPN Untuk challenge Di Setiap Ramadhannya.

{keduapuluh sembilan} Terimakasih BPN Untuk challenge Di Setiap Ramadhannya.



Alhamdulilah, bisa ikutan lagi challenge menulis yang diadakan oleh Blogger Perempuan Network (BPN). Meskipun ketinggalan beberapa hari alhamdulilah bisa terkejar, dan tidak terasa udah sampai pada tema hari keduapuluh sembilan.

Dari sebelum ramadhan untuk siap menyambut challenge ini, tapi karena yang dipantengin adalah media sosial twitter, seperti terlewat postingan bahwa chellenge ini sudah di mulai. Ternyata tahun ini dimulai dari sebelum ramadhan, kalau yang tahun kemarin seingatku hari pertama postingan adalah hari pertama ramadhan.

Ini tahun kedua aku ikutan dan sepertinya aku ketagihan untuk ikutan lagi. terimakasih banyak BPN yang sudah mengadakan kegiatan sekeren ini. meskipun belum bisa aktif kirim setoran ataupun mengikuti kegiatan baik yang online maupun offline tapi selalu berusaha untuk ikut meriahkan setiap challenge yang diadakan oleh BPN, ya seperti challenge menulis di ramadhan ini.



Tahun kemarin lumayan seru, karena harus berbagi waktu dengan membantu ibu membungkus kue-kue untuk dijual. Berbagi waktu di sini maksudnya adalah karena aku pakai paketan internet malam alias jam sahur, sementara ibu mulai membungku kue itu selepas sahur. Repotnya kalau ambil sebelum sahur alamt pasti ngantuk tak tertahankan, apalagi sering banget waktu itu tidur di atas jam 11 malam. Kalau ambil setelah sahur, yaitu harus berbagi waktu dengan membantu ibu. Akhirnya setelah itu aku siasati, siang hari atau malam selepas terawih aku gunakan waktunya untuk nulis sesuai dengan tema yang telah ditentukan, dan sehabis subuh atau sehabis sahur digunakan untuk posting ke blog. Dan alhamdulilah bisa selesai. Meskipun postingan gak sesuai dengan tanggal dan pada akhirnya tanggal disesuaikan. Maafkan ya kak Min BPN.

Tulisan untuk tantangan menulis dari BPN tahun kemarin dapat dibaca di sini : BPN 30 Day Tahun 2019


Tahun kemarin dapat bingkisan menarik dari SKIPPY yaitu toples dan wadah makan, karena berhasil mengirim postingan sesuai dengan syarat dari sponsor, untuk dari BPN mendapatkan kaos dan stiker. Sumpah kaosnya aku jaga banget karena tidak bisa di beli dan belum tentu semua orang bisa memiki kaos ini.

hadiah dari SKIPPY
bingkisan dari BPN


Dari tantangan menulis ini aku belajar konsisten menulis, meski tulisan masih belum dikatakan baik, setidaknya ini proses menuju tulisan yang lebih baik. 

Terimakasih banyak BPN, semoga engkau sukses selalu dan selalu menjadi wadah yang mengayomi para blogger yang baru belajar menulis seperti saya ini.

Dan ditunggu tantangan ramadhan di tahun depan.  


{Keduapuluh Delapan} Doa Di Penghujung Akhir Ramadhan 1441 H

{Keduapuluh Delapan} Doa Di Penghujung Akhir Ramadhan 1441 H



Ramadhan adalah bulan paling mulia, bulan di mana semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala. Ramadhan adalah bulan pembelajaran, bulan dimana kita belajar untuk 11 bulan ke depannya agar bisa lebih baik dan mampu mempertahankan amalan-amalan ibadah kita selama Ramadhan.

10 hari pertama di bulan Ramadhan adalah rahmat. Sedangkan 10 hari kedua adalah magfiroh atau pengampunan. Sementara 10 hari ketiga adalah terbebas dari api neraka. Kita sekarang sudah berada di fase 10 hari ketiga.

‘Aisyah ra. Berkata,”Jika masuk sepuluh hari terakhir, Nabi saw mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan istrinya (keluarga).” (Diriwayatkan oleh Bukhari, no 2024 dan Muslim, no. 1774)

Rasullah sawa bersabda, “Carilah lailatul qadr pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan.” (diriwayatkan oleh Bukhari no 2017 dan Muslim no 1169)

Apa yang mendorongnya mencari lailatul qadr ? Karena Rasullullah saw bersabda, “Barangsiapa yang shalat malam pada malam qadr (lailatul qadr) dengan penuh iman dan hanya mengharapkan pahala dari ALLAH, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Diriwayatkan oleh Bukhari no 2014 dan Muslim no 760)

Melihat tiga hadist tersebut, dapat disimpulkan jangan sia-siakan 10 hari terakhir ramadhan. Lakukan amalan ibadah lebih banyak dan lebih khusyuk daripada hari-hari sebelumnya.

Lalu doa seperti apakah yang kita panjatkan di 10 hari terakhir ramadhan tahun 1441 H ini.
  • Doa mohon Pengampunan. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan meminta maaf dan mohon ampun kepada ALLAH adalah sebuah keharusan.  Memang mohon ampun harus setiap waktu tidak hanya di bulan Ramadhan saja, tapi karena Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, maka meminta ampunlah atas segala kesalahan yang telah kita lakukan baik yang telah disengaja atau tidak.
  • Doa mohon kesehatan. Kesehatan adalah hal yang sangat penting dibandingkan apapun yang ada di dunia ini. berusaha menjaga kesehatan dalam bentuk fisik memang wajib kita lakukan, tapi jangan lupakan siapa yang sesungguhnya memberi kesehatan kepada kita. Maka mintalah untuk diberi kesehatan dan selalu dilindungi kepada ALLAH SWT.
  • Doa mohon kebahagian. Kebahagiaan seorang muslim terletak di dua hal yaitu kebahagiaan di dunia dan kebahagian di akhirat. Apalah artinya jika di dunia mendapatkan kebahagian tapi di akhirat tidak mendapatkan kebahagiaan. Seseorang yang mengejar dunia belum tentu ia akan mendapatkan kebahagian akhirat, tapi jika seseorang mengejar kebahagiaan akhirat maka otomatis kebahagiaan di dunia juga di dapat.

Itulah tiga doa yang kita panjatkan di akhir ramadhan. Dan semoga doa-doa itu juga akan terus kita lafal kan meskipun bukan di bulan Ramadhan.

"Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan Ramadan ini sebagai bulan Ramadan terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikannya sebagai Ramadan terakhirku, makan jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi dan jangan jadikan aku orang yang Engkau murkai, Aamiin." Itulah doa yang sebaiknya umat muslim amalkan di penghujung bulan Ramadan guna memohon diterimanya amal ibadah selama Ramadan. 
(sumber ;www.liputan6.com )




Sumber hadist dari buku : Fiqih Sunah Untuk Wanita, penulis Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, yang diterbitkan oleh penerbit AL-I’tishom Cahaya Umat




{Keduapuluh Tujuh} Tips Hemat Lebaran di Saat Pandemi Covid-19

{Keduapuluh Tujuh} Tips Hemat Lebaran di Saat Pandemi Covid-19



Aku pernah dengar sebuah kalimat seperti ini, “Kerjo setaun enthek rong dino” artinya (kerja setahun habis dua hari). Maksudnya adalah hasil kerja setahun habis di dua hari, dua hari itu maksudnya lebaran idul fitri. Beberapa orang yang kerja di luar kota mengakui kebenaran kalimat itu. Setiap bulan sebagian uang disisihkan untuk nanti bekal pulang kampung, uang THR digunakan untuk beli oleh-oleh dll. Kembali ke kota lagi untuk mengumpulkan uang lagi.

Ya itulah sekumplit kisah para pekerja di kota-kota besar yang rela pergi dari kampung, berpisah dengan orang yang paling disayangi , itulah perjuangan agar kehidupan menjadi lebih baik. Apakah seperti itu bisa dikatakan boros? Kalau menurut aku tidak sih, karena itu tidak sia-sia, membuat orang lain bahagai adalah kebahagian tersendiri.

Lalu bagaimana jika keadaan seperti ini, Covid-19 tidak hanya menyerang masalah kesehatan, dunia perekonomian juga terkena imbasnya, mungkin buat mereka yang punya tabungan masih bisa sedikit bernafas lega, tapi meskipun punya tabungan tetap harus hati-hati dalam pengeluaran.



Inilah tips hidup hemat saat lebaran dikala pandemi Covid-19
  • Buat skala prioritas. Biasanya skala prioritas kita buat untuk masalah kerjaan, untuk masalah apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Untuk sekarang cobalah buat skala prioritas pengeluaran keuangan. Jadi kita bisa tahu mana hal yang harus diutamakan lebih dahulu, dan mana yang ada di no 2, no 3 dan seterusnya.


  • Lebih hemat masak sendiri atau beli? Ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Karena kalau masak sendiri, berarti harus menyiakan bumbu dan segala printilannya. Hidup sendiri dengan mereka yang hidup berkeluarga tentu beda perihal tentang makan. Pastikan dulu lebih hemat yang mana, jadi kita bisa menentukan strategi dan pilihan yang tepat.


  • Kuatkan niat agar tidak tergoda diskonan yang banyak bertebaran di media sosial dan diskon yang ditawarkan oleh marketplace. Karena godaan diskon ini paling nyata dan paling berat untuk mengatasinya. Apalagi menjelang lebaran seperti ini, banyak para produsen yang mengeluarkan produk baru dagangannya.


  • Alokasikan ke kebutuhan lainnya uang yang bakalan digunakan untuk biaya mudik. Jika kita tidak mudik, uang tiket yang sudah disiapkan jauh-jauh hari bisa ditransfer saja ke rekening keluarga di rumah. sementara uang untuk oleh-oleh atau keperluan selama di kampung halaman, bisa digunakan sebagai simpanan.


  • Jika tidak penting sekali usahakan di rumah saja, karena biasaya kalau sering keluar rumah sebagian besar pulang pasti bawa sesuatu entah itu penting atau nggak. Setidaknya kalau keluar untuk belanja bawa catatan barang-barang apa saja yang akan dibeli dan usahakan jangan menyimpang dari catatan yang sudah dibuat.


Ingat peribahasa “Lebih besar pasak daripada tiang.” Itulah tips hidup hemat saat lebaran selama pandemi Covid-19, semoga membantu.




{Keduapuluh enam} Tahun Ini Masih Lebaran Di Pacitan, Bareng Bapak dan Yang Lain.

{Keduapuluh enam} Tahun Ini Masih Lebaran Di Pacitan, Bareng Bapak dan Yang Lain.



Tahun ini lebaran di mana? Pertanyaan ini masih belum sehoror pertanyaan kapan menikah. Pertanyaan tahun ini lebaran di mana? Kesannya seperti ada doa yang terselubung dari sebuah jawaban yang diutarakan. Bener nggak?

Semenjak menetap di Pacitan otomatis lebaran juga di Pacitan aja. Dulu waktu di Malang pernah punya harapan kerja di Malang, dapat jodoh juga dari orang yang berasal bukan Malang atau Pacitan. Alasannya sederhana biar merasakan repotnya mudik. Kalau dua orang dari kota yang berbeda kan pas mudik pasti agak mikirkan. Tapi itu hanya harapan. Kenyataan sekarang masih di Pacitan dan status masih sama kayak tahun kemarin.

Karena aku masih tinggal dengan Bapak dan termasuk keluarga besar, otomatis kakak aku beserta pasangannya dan para krucil-krucil pembuat kegaduhan dan kegembiraan juga pasti akan berkumpul di rumah. Tapi nanti bakalan ada dua kakak yang gak bisa ikut kumpul. Pertama kakak aku yang di Surabaya beserta anaknya, ini pertama kalinya dalam sejarah kakak aku waktu lebaran idul fitri tidak mudik. Yang kedua, kakak aku yang di Lampung, dia memang mudik di rencakan dua tahun sekali, dan akhir tahun kemarin baru pulang ke Pacitan, sewaktu ibu meninggal.

Meskipun lebaran masih di Pacitan saja, tidak mengurangi kegembiraan sedikitpun. Entah bagaimana nanti waktu lebaran diperbolehkan berkunjung atau tidak, kita tunggu keputusan pemerintah. Karena situasi dan kondisi sekarang berbeda dengan tahun kemarin, jadi kita sebagai manusia harus cepat tanggap dalam menghadapi perubahan ini, tidak usah terlalu memaksa untuk menyamakan lebaran tahun ini dengan tahun-tahun kemarin.

Semoga yang tidak bisa mudik tahun ini, tetap diberi kegembiraan yang melimpah dan selalu dilimpahi kesehatan. Kita berdoa sama-sama semoga Covid-19 ini segera berlalu, itu yang paling penting.

Yang nekad mudik di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, semoga juga selalu diberi kesehatan dan keluarga yang di kampung juga sehat selalu serta balik ke kota lagi dengan mudah tanpa ada halangan.


{keduapuluh lima} Mudik? Ya atau Tidak Semua Keputusan Ada Di Tanganmu

{keduapuluh lima} Mudik? Ya atau Tidak Semua Keputusan Ada Di Tanganmu



Penyebaran Covid-19 yang merata di seluruh daerah di Indonesia, menyebabkan pemerintah melarang warga untuk mudik ke kampung halamannya. Tidak akan membahas perbedaan antara mudik atau pulang kampung dan juga tidak akan membahas tentang mengapa tiba-tiba pemerintah memperbolehkan warganya untuk mudik dengan segala aturan dan ketentuan yang berlaku.

Kalau pertanyaan mudik ya apa tidak ditunjukkan kepadaku tentu jawabanya tidak, karena aku memang sudah tinggal dikampung juga. Tapi jika aku diposisi sedang diperantauan dan melihat kondisi sekarang serta melihat respon bapak dan keluarga in shaa allah aku juga tidak akan mudik.

Kakak perempuan aku ada yang kerja di Surabaya. Sebelumnya dia sudah dikasih tahu sama kakak laki-laki aku yang di sini (di Pacitan), dia bilang kalau lebaran tetap mau pulang atau ingin lebaran di Pacitan disuruh pulang ke Pacitan sebelum puasa, otomatis tidak bisa karena dia di Surabaya punya tanggungjawab dengan pekerjaannya. Berencana akan tetap nekat untuk pulang ke Pacitan, tapi sama Bapak langsung dilarang untuk pulang, di Surabaya saja biar lebih aman untuk semuanya. Guyonannya “Ora usah muleh nyang Pacitan, mulio malah diisolasi neng balai desa 2 minggu. Rung sampai ketemu wes bali nyang Suroboyo.”  (artinya : Tidak usah pulang ke Pacitan. Meskipun pulang akan diisolasi di balai desa. Belum sampai ketemu sudah kembali ke Surabaya.”

Intinya kita menjaga diri sendiri, melindungi diri sendiri. Dengan kita melindungi diri sendiri kita juga sudah bisa melindungi orang lain. Covid-19 tidak hanya ada di kota-kota besar, tapi sudah menyebar ke seluruh daerah. Mungkin kita yang berada di perantauan sehat tidak ada indikasi mengalami Covid-19, tapi kita tidak tahu bagaimana dengan keadaan di kampung halaman kita, bagaimana kita nanti  di perjalanan, siapa saja yang kita temui selama perjalanan dan selama di kampung, benda apa saja yang bakalan kita sentuh selama perjalanan dan selama di kampung. Kita tidak tahu akan hal itu semua.

Kalau kita tidak tahu mengapa kita takut? Pasti ada yang berfikir seperti itu. Karena apa yang kita lakukan adalah sebagian dari bentuk usaha kita untuk tetap melindungi diri kita sendiri dan mengurangi potensi penyebaran Covid-19 agar bisa segera berhenti dan hilang dari bumi Indonesia.

Bertemu dengan keluarga setelah sekian lama tidak lama memang menyenangkan, memendam rindu memang tidak enak. Setidaknya dengan ini kita akan menghargai arti sebuah pertemuan, arti sebuah keluarga dan setidaknya kita menjadi tahu bagaimana perasaan orang-orang yang masih tetap bekerja selama libur lebaran.

Kita lakukan usaha dan doa semampu dan sebisa kita dan bagaimana nanti hasilnya itu mutlak ketentuan ALLAH SWT. Jadi Mudik atau tidak? Semua keputusan ada di tanganmu.



{Keduapuluh empat) Momen Lebarang yang Selalu Dirindukan

{Keduapuluh empat) Momen Lebarang yang Selalu Dirindukan



Lebaran sebentar lagi..
Lebaran sebentar lagi.

Entah itu lagu dari siapa penyanyi dan penciptaannya, perasaan lagu itu sudah lama tapi masih eksis saja sampai sekarang ini.

Lebaran selalu menjadi hal yang dirindukan oleh semua orang. Selalu saja ada moment penting yang terjadi yang akan terus diingat bertahun-tahun kemudian. Yang bakal selalu dibicarakan saat bertemu kembali, atau saat lebaran tahun berikutnya. Lebaran seperti mesin pencipta kenangan, tentunya kenangan indah dan membahagiakan.

Semua berduyun-duyun bersuka ria, agar bisa merayakan lebaran bersama dengan orang yang dicintai dan disayangi. Karena selalu ada momen yang tak terlupakan yang terjadi saat lebaran.

Empat momen penting Lebaran yang Selalu Dirindukan :
  • Lebaran menjadi ajang dimana semua anggota keluarga bisa berkumpul. Yang jauh akan berusaha semaksimal mungkin untuk bertemu. Yang biasanya tidak punya waktu untuk bertemu  saat lebaran pasti menyempatkan waktu untuk bertemu. Dan disinilah akan terlihat seberapa besar keluarga besar kalian.
  • Bertemu saudara Ayah dan Ibu yang jarang bertemu, ini kadang merasa seperti orang asing, padahal dia adalah keponakan bapak atau ibu. Mungkin jarak gak seberapa tapi bisa setahun sekali bertemunya dan itu pasti pas lebaran. Sungguh luar biasa sekali ya anak manusia ini. he he he
  • Saling berkunjung atau Silaturohim ke tetangga, karena meskipun tetangga kadang ada juga kalau nggak lebaran gak ke silaturohim ke rumahnya. He he he. Dan yang lebih mengasyikan adalah dengan berjalan kaki, kalau lebaran silaturohim dengan jalan kaki 2 RT tetap dijalani. Kalau hari biasa ke samping rumah aja ibaratnya naik sepeda motor.
  • Masakan ibu. Kalau lebaran berasa para anak-anak jadi raja, kalau hari biasa? Ya sudah jadi raja sih, mungkin jadi maharaja. He he. Di sini bukan berarti orang tua jadi pelayan. Jadi maharaja urusan perut. Karena makan makanan yang dimasak oleh Ibu adalah makan paling nikmat, apalagi kalau pas lebaran selalu spesial. Spesialnya itu seperti ini “Lho, Endah kan gak doyan iwak pitik, tak gaekne oseng mie karo tak gorengne krupuk ae” spesial banget kan. Dan ini akan selalu dirindukan, lebaran tahun ini, tahun depan dan tahun depannya lagi, dan selamanya.

Itulah beberapa moment lebaran yang selalu dirindukan, berkumpul bersama keluarga memang hal yang paling membahagiakan. Meski tahun ini menjadi tahun pertama lebaran tanpa ibu tapi in shaa allah aku dan kakak-kakak aku akan tetap baik-baik saja. In shaa allah ibu di sana juga berkumpul dengan keluarga baru yang mungkin jauh lebih baik dari kami yang di sini.



{keduapuluh tiga} Menu Lebaran Yang Paling Di Tunggu di Keluarga Kami

{keduapuluh tiga} Menu Lebaran Yang Paling Di Tunggu di Keluarga Kami



Menu lebaran hari pertama biasanya di keluarga kami disantap waktu makan siang. Karena kalau pagi biasanya belum pada ngumpul semua. Setelah lelah berkeliling atau bersilaturohim ke saudara dan tetangga baru siangnya makan bersama-sama dengan menu terbaik yang sudah disiapkan oleh koki terbaik.

Apakah menu terbaik itu? 
dan siapkah koki terbaik itu?

Menu terbaik yang disajikan adalah rawong daging sapi yang di masak oleh Ibu. Di masak waktu malam hari atau waktu takbiran. Karena aku tidak makan daging sapi, biasanya ibu masak dua menu yaitu rawon daging sapi dan sayur lodeh tahu. Kalau sayur lodeh tahunya itu optional tidak tiap tahun sama yang pasti masak dua menu.

Apakah hanya rawon daging sapi?

Tradisi di lingkungan aku, waktu sholat ied di masjid, tiap rumah disarankan untuk membawa nasi ‘tempelang’ dan ibu biasanya buat nasi kuning, dadar telur yang diiris memanjang dan kering tempe. Tiga menu ini juga selalu ditunggu, apalagi nasi kuningnya, paling mantap pokoknya. Entahlah apa resepnya, kakak perempuan aku pernah nyoba bikin tapi masih belum bisa sama rasanya. Padahal aku liatnya pas ibu masak itu cuma pakai ilmu perkiraan, dan entah mengapa hasilnya bisa mantap begitu.

Kalau daging sapi, biasanya ibu beli dari hasil patungan beberapa orang , sehari sebelum lebaran panitia yang mengadakan penyembelihan itu akan mengantarkan daging sapi ke rumah. Tahun ini ada dan patungannya sebesar Rp. 120.000,- (seratus duapuluh ribu rupiah) tapi aku nggak ikut karena tidak ada yang masak. Aku lihat setumpuk daging sapi mentah gitu suka gak tahan dan pengen muntah malahan.

Ya itulah menu yang selalu ditunggu di keluarga, tapi itu lebaran tahun kemarin, dan lebaran tahun ini tidak akan ada lagi rawong daging sapi seenak masakan ibu. Tidak ada lagi nasi kuning selezat bikinan ibu dan tidak akan ada lagi masakan seenak masakan ibu.

Alfatihah untuk ibu di sana, kangen Buk..


{sembilanbelas} Sosis Goreng Kulit Lumpia dan Martabak Telur, Hidangan Praktis Sebagai Pembuka Buka Puasa

{sembilanbelas} Sosis Goreng Kulit Lumpia dan Martabak Telur, Hidangan Praktis Sebagai Pembuka Buka Puasa



Tiap orang punya selera berbeda untuk buka puasa, ada yang langsung makan dengan nasi, atau ada yang dengan kolak, es buah atau lainnya, atau ada yang cukup minum air hangat atau teh hangat atau ada juga yang cukup dengan buah-buahan. Kalau kata ibu, makanan buat membatalkan puasa tidak harus ada di rumah, karena yang wajib adalah nasi dan kawan-kawannya.

Dan beberapa hari kemarin, kebetulan aku membuat sosis goreng kulit lumpia dan martabak telur, pengerjaannya benar-benar singkat, karena Cuma butuh sekitar 30 menit saja, dengan catatan semua bahan harus sudah siap di rumah.

Ada kulit lumpia sisa karena beli di tukang sayur kebanyakan. Awalnya beli kulit lumpia di tukang sayur, karena ingin menyelamatkan sisa orak-orak sayur dari kebuang, maksudnya bikin lumpia tapi entahlah apa namanya, orak-arik sayur dibungkus dengan kulit lumpia lalu digoreng.

Kembali ke sisa kulit lumpia. Sisa kulit lumpia ada sekitar 7 lembar saja. Maka apa yang bisa dibuat dengan kulit lumpia 7 lembar dan sosis 3 buah. Dapat dua jenis makanan, apa itu dan bagaimana cara membuatnya? Selamat membaca.

SOSIS GORENG KULIT LUMPIA

Bahan : 
  • Kulit Lumpia jadi 
  • Sosis (pakai sonice rasa sapi)
  • telur 1 butir kocok dengan sendok
  • tepung roti secukupnya.

Cara Membuat : 
  1. Gulung sosis dengan kulit lumpia
  2. kemudian balurkan di telur yang sudah di kocok
  3. kemudian gulung-gulung di tepung roti
  4. Lakukan sampai kulit lumpia dan sosis habis
  5. Kemudian goreng angat kalau sudah matang.
  6. Siap di hidangkan.

Noted : Kalau yang aku buat sebelum aku goreng sosis aku potong jadi 2 dan jangan lupa telurnya dikasih penyedap rasa.

MARTABAK TELUR

Bahan : 
  • Kulit Lumpia, 
  • Telur 2 buah, 
  • daun bawang secukupnya (aku pakai 3 buah), 
  • tepung roti. 
  • Penyedap rasa.

Cara Membuat :
Untuk Membuat isian : 
  1. Pecahkan 1 telur
  2. kemudian iris daun bawang, kasih penyedap secukupnya dan silahkan diaduk (seperti mau dadar telur)

  • Kemudian, isikan isian telur tersebut ke dalam kulit lumpia lalu lipat.
  • Telur yang masih 1 buah silahkan dipecahkan lagi (karena aku buatnya barengan membuat sosis goreng jadi sisa telur yang buat aku balurkan sosis aku pakai lagi).
  • Kemudian taburi tepung roti, lakukan hingga semua bahan habis.
  • Goreng dan jika sudah matang silahkan diangkat.

Siap dihidangkan.

Bagaimana? Mudah kan, gak perlu waktu lama. simple praktis dan dijamin pasti sukses.
Kalau tidak mau pakai penyedap rasa, bisa diganti dengan bumbu bawang putih dan garam.
Selamat mencoba dan semoga membantu kalian.




{delapanbelas} Berkegiatan Selama Berpuasa? Kenapa Tidak

{delapanbelas} Berkegiatan Selama Berpuasa? Kenapa Tidak



Jika tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, maka kegiatan orang yang berpuasa maka akan bernilai lebih dari ibadah. Puasa seharian penuh menahan lapar dan haus bukan berarti cuma tiduran, rebahan atau nonton tv seharian penuh, kalau caranya seperti itu di mana ramadhan adalah bulan penuh berkah menjadi sia-sia saja.

Inilah beberapa kegiatan selama berpuasa yang juga bernilai ibadah.
  • Buka dan Saur Bersama Keluarga, keadaan seperti ini menjadikan kita kembali kepada kehangatan keluarga. Jika tahun kemarin mungkin hampir setiap hari ada jadwal buka puasa bareng atau sahur bareng bersama teman SD, teman SMP, teman SMA, teman nongkrong, dan teman-teman yang lainnya, bener nggak? Dan buka atau sahur bareng keluarga paling dapat dihitung dengan jari. Iya kan? dan inilah saatnya menjadikan keluarga yang utama dari yang utama.

  • Tilawah, jika hari-hari di luar ramadhan mungkin membaca al-quran sehari satu juz itu adalah hal yang mustahil, maka inilah saatnya karena entah mengapa kalau ramadhan itu mungkin karena kebawa suasana kalinya, yang biasanya susah bangun jam 3 pagi, ini dengan mudah gitu bangun jam segitu plus bisa tahajud lagi. jadi buat target selama ramadhan setidaknya harus khatam AL-quran satu kali. Dan sudah sampai juz berapa hari ini? masih semangat tilawahnya kan?

  • Membaca Buku, suka menimbun buku? Anjuran pemerintah untuk lebih baik di rumah saja, menjadi waktu yang pas untuk membabat timbunan buku, apalagi baca buku bisa sambil tiduran (meskipun tidak baik untuk kesehatan, tapi ini posisi yang paling nikmat) dan membaca buku juga tidak banyak mengeluarkan tenaga kan. jadi sudah berapa buku yang kamu baca ramadhan ini?

  • Olahraga, Selama puasa pasti bangun pagi untuk sahurkan? Dan bisa dipastikan semua orang sudah tahu bahwa tidur sehabis shalat subuh itu termasuk salah satu waktu yang tidak dianjurkan untuk tidur. Udara pagi yang masih segar cocok banget buat olahraga. Tidak usah olahraga yang berat, cukup dengan jalan kaki keliling rumah atau melakukan pemanasan ringan dengan gerakan yang sederhana.

  • Mengikuti Kajian Online. Ramadhan tahun ini memang disarankan untuk melakukan ibadah di rumah saja. Lalu bagaimana dengan kajian? Kajian termasuk dalak kegiatan yang mengumpulkan massa. Jadi tentunya dilarang selama keadaan masih seperti ini. tapi tidak usah bingung, sekarang era mileneal yang semua bisa dilakukan di rumah melalui teknologi. Kajian online, bisa via grup chat WA, stereaming via you tube atau siarang langsung melalui instgram, jadi kita tinggal pilih yang sesuai dengan kondisi kita mau yang mana.

Itulah lima kegiatan yang bisa dilakukan selama kita melakukan puasa, tidak usah khawatir akan lemas selama berpuasa sampai takut melakukan kegiatan, tetap berpuasa dan tetap lakukan kegiatan seperti biasanya dan pastikan apa yang kita makan saat buka dan saur adalah memang makan yang penuh vitamin dan nutrisi. Karena pernah ada yang bilang bahwa puasamu ditentukan oleh apa yang kau makan saat sahur dan buka.




{keenam } Tentang Masker dan COVID-19

{keenam } Tentang Masker dan COVID-19


Masker beberapa bulan terakhir ini menjadi barang yang sangat dicari oleh seluruh masyarakat Indonesia dari segala lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Bahkan harganya sempat diatas Rp. 300.000 per wadahnya tetapi tidak menunggu lama sekarang harga sudah normal dan murah dikantong, lalu modelnya juga macam-macam.

Perjalanan masker ditengah COVID-19 juga pernah mengalami liku-liku. Awalnya masker hanya diperuntukan bagi mereka yang sakit, kemudian berubah bahwa yang sehat dan tidak terindetifikasi COVID-19 juga diwajibkan memakai masker. Lalu masker satu kali pakai yang biasanya dipakai oleh tenaga kesehatan mengalami kelangkaan, karena ternyata masyarakat umum banyak yang memakai masker satu kali pakai ini selain itu juga ada oknum yang diduga mengambil keuntungan dalam keadaan seperti ini. Kemudian muncul seruan bahwa masker satu kali pakai dikhususkan untuk tenaga kesehatan dan kita masyarakat umum memakai masker berbahan kain saja.

Peraturan pemerintah untuk mewajibkan warganya mengenakan masker saat keluar rumah, menjadi angin segar bagi pengusaha masker ditengah pandemi COVID-19. Penggunaan masker disinyalir bisa menghambat laju penyebaran COVID-19.

Banyak orang-orang yang membuat masker kain yang pada dijual murah dan bahkan ada yang mereka bagi-bagikan secara gratis baik kepada masyarakat umum atau kepada tenaga kesehatan.  Individu, kantor pemerintahan, perusahaan swasta yang berbondong-bondong membuat masker dan dibagi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Salah satu model dari masker yang dibuat oleh AULIA FASHION

Dan banyak sekali model masker yang bermunculan, di tengah pandemi COVID-19 ini masker tidak hanya sekedar menjadi alat untuk mencegah laju penyebaran COVID-19 tetapi juga menjadi trend fashion di masyarakat.

Menjadi kesulitan tersendiri bagi mereka yang tidak biasa memakai masker dan kemudian diharuskan memakai masker saat keluar rumah, mulai dari rasa yang tidak nyaman, tidak bisa bernapas dengan bebas, telinga sakit, kepala jadi sakit dsb. Untuk itu maka pilihlah masker dengan bahan yang nyaman, dan dengan ukuran yang sesuai dengan lingkar kepala, agar kita bisa tetap nyaman memakai masker selama melakukan aktivitas di luar rumah.

Semoga pandemi COVID-19 ini segera berlalu, tidak ada lagi korban jiwa, tidak ada lagi penambahan jumlah penderita positif, dan yang sedang dalam masa perawatan semoga lekas diberikan kesembuhan. aamiin






sumber foto :
Gambar oleh nina108 dari Pixabay
facebook.com/VaaRida





Formulir Kontak