BUNGA DAN SEBUAH USAHA UNTUK MERAWAT KENANGAN - RAGIL SAPUTRI

BUNGA DAN SEBUAH USAHA UNTUK MERAWAT KENANGAN

BUNGA DAN SEBUAH USAHA UNTUK MERAWAT KENANGAN

Oh, hai apa kabar hari ini?
Lagi musim apa di tempat kalian hari ini? mungkinkah juga sama dengan di sini yaitu musim bunga, musim di mana tiba-tiba semua wanita suka bunga dan berburu segala hal-hal yang berkaitan dengan bunga. Terbukti dengan munculnya banyak penjual bunga, munculnya berbagai macam bentuk pot bunga, dan berbagai macam bentuk rak atau wadah untuk pot bunga.

Dan mungkin aku juga terlihat masuk dalam kategori orang yang mengikuti trend berburu bunga tersebut.

Karena kalian mungkin melihat ini :
Melihat aku yang tiba-tiba mendadak rajin menyiram bunga setiap hari padahal dulu tidak pernah menyirami tanaman sekali.
Melihat aku yang tiba-tiba begitu peduli dengan tanaman padahal sebelumnya sangat cuek dan sama sekali tidak mau ambil pusing.
Itu yang mungkin terlihat dari kalian saat melihatku, tapi tahukah kalian apa yang aku rasa?

Perubahan mendadak ini memang benar adanya, seperti kepergian ibu yang mendadak juga. Membuat kami yang ditinggalkan merasa semua ini seperti tidak mungkin. Tapi memang seperti ini.

Tanaman yang ada di rumah semua ibu yang menanam. Jadi yang kami lakukan mungkin bisa disebut dengan merawat kenangan.

Merawat apa yang telah ibuk kami tinggalkan. Menjaganya semampu dan sebisa kami agar tetap tumbuh dan bisa berkembang lebih baik.

Di setiap tanaman yang tumbuh adalah hasil tangan ibu. Setidaknya dengan seperti ini bisa sedikit mengobati rasa kangen yang entah sebarapa besarnya jika harus didefinisikan.

Mereka suka bunga karena mungkin mengikuti trend
Sedangkan aku karena aku ingin mengenang semua kenangan tentang ibu.
Tentang ibu yang tidak akan pernah bisa terdefinisikan dengan kata-kata.
Tentangnya seribu pena terlukis tidak akan pernah bisa menggantikannya.

Asal kalian tahu bahkan saking cueknya aku dengan tanaman yang ada di rumah, aku sampai tidak tahu tanaman –tanaman itu apa saja namanya. Karena memang dari mulai menanam sampai menyirami bunga dan perawatan lainnya memang dilakukan sepenuhnya oleh Ibu.

Dan kini aku harus bisa merawatnya. Setidaknya jangan sampai mati tanaman-tanaman yang telah ada. Semoga bisa sebaik ibu aku menjaga dan merawat tanaman ini.



Ibu dari dulu memang suka bunga, tidak mengenal musiman sebenarnya. Bunga yang menjadi kesukaan ibu adalah bunga yang tidak berbunga. Seperti sri rejeki, kuping gajah. Dulu memang banyak tapi beberapa tahun terakhir ini memang tidak sebanyak dulu. Tapi kalau dalam merawatnya sudah tidak perlu diragukan lagi.

Kata bapak dan kakak perempuan aku, tangan ibu itu kalau buat menanam mesti jadi. Tanaman apapun yang ditanam ibu pasti tumbuh. Di tengah euforia perbungan sekarang ini terbesit sebuah keinginan untuk kembali menanam tanaman yang dulu pernah ibu tanam. Dulu tidak tahu namanya jadi sekarang bingung kalau mau cari, yang diingat cuma bentuknya saja. Tapi dua kakak perempuan aku sedikit banyak tahu nama-nama tanaman yang dulu pernah ibu tanam.

Dan untuk misi pertama adalah aku sedang mencari bunga air mata ibu ini kata orang namanya begitu, tapi aku sempat cari di goggle namanya adalah ekor keledai atau kaktus anggur atau nama ilmiahnya adalah sedum morganiaum. Kalau kata kakak perempuan aku dulu ibu menyebutnya bunga air terjun. Entah mana yang benar tapi dari empat nama itu gambarnya sama dan bentuknya adalah seperti ini :

Disqus Comment

Formulir Kontak