Melanjutkan perjalanan dari pantai
sebelumnya. di Pantai Watu Bale
Setelah pulang dari Pantai Watu Bale, dan
setelah ada perdebatan diantara kita berdua, akhirnya memutuskan untuk ke
Pantai Pidakan, sekalian jalan pulang ke rumah.
PERJALANAN
jalan menuju ke Pantai jalan yang ada gapura/ sesuai arah anak panah |
Jarak dari pantai Watu Bale ke Pantai
Pidakan sangat dekat, bisa di tempuh sekitar 10 menit, tapi menuju ke lokasi
pantai butuh waktu sekitar 15 menit. Ada jalur yang disediakan untuk
pengunjung, jalur timur untuk kendaraan roda empat sementara yang barat untuk
roda dua. Aku masuk dari pintu barat, dari sini kondisi jalan sudah cukup baik,
karena juga sebagai jalan menuju ke perumahan penduduk. Setelah membayar tiket
masuk, di sebelah kanan dan kira jalan menuju ke pantai, sangat sejuk karena
banyak pepohonan yang tinggi (aku lupa nama pohonnya, karena kurang fokus, pas
di area sini memang agak sunyi dan sepi karena sinar matahari tidak menembus,
dan awalnya aku kira tidak ada pengunjung. He he he).
Kalau jalan-jalan seperti ini memang enak
duduk di belakang sebagai penumpang, sehingga bisa fokus untuk melihat
pemandangan dan bisa langsung jepret-jepret foto.
TIKET MASUK
Tiket masuk ke Pantai Pidakan ini sebesar
Rp 5.000,- /orang. Kalau untuk kendaraan roda empat aku kurang tahu pasti ada
tambahan biaya parkir apa tidak, kalau untuk roda dua tidak dikenakan biaya
parkir lagi.
PANTAI PIDAKAN
Di sini kita tidak akan menemukan pasir
pantai, tapi di sini kita tetap bisa bermain air, atau berendam. Jangan
tanyakan bagaimana ombaknya, karena Pantai Pidakan masih termasuk dalam pantai
selatan jadi ombaknya ya begitulah.
Di Pantai Pidakan juga berdiri mercuasuar,
mercusuar ini juga nampak jelas dilihat saat kita berada di Pantai Watu Bale. Ya karena letaknya bisa dikatakan bersandingan
dengan Pantai Watu Bale.
Kalau di Pantai Watu Bale kita tidak bisa
berenang atau berendam atau bermain ombak, maka di sini di Pantai Pidakan kita
bisa bermain air bahkan bisa berendam.
Ha ha ha, jadi gini waktu aku kesana ada
cowok dan cewek lagi berendam dengan posisi saling berhadapan. Karena waktu itu
aku lagi dalam mode malas untuk
bersentuhan dengan air, jadi aku cuma duduk di bebatuan dan sambil mengamati
para pengunjung yang datang. Tapi serasa melihat drama sinetron tanpa jeda
iklan, mata aku tidak bisa berhenti untuk tidak menatap mereka, karena aku
tidak mau ketinggalan momen saat mereka beranjak dari berendam (karena dalam
pikiran aku saat itu apa mereka tidak masuk angin, karena posisi mereka duduk
dengan ketinggian air hampir mencapai dada mereka), tapi sayang karena ternyata
bunyi perut yang kelaparan lebih mendominasi, akhirnya akupun harus beranjak
dari drama sinetron.
Fasilitas Pantai Pidakan
Selain area parkir untuk kendaraan bagi
pengunjung baik roda dua atau roda empat, di Pantai Pidakan ini juga terdapat
mushola dan juga toilet serta ada beberapa warung makan.
Untuk menu-menu biasanya sudah ditempel di
dinding beserta harganya, tapi pastikan dulu apa menu itu ada apa nggak, karena
tidak semua menu siap disajikan. Waktu itu aku dan keponakan aku mau pesan
gado-gado dan kupat tahu, tapi tidak tersedia dan akhirnya kita membeli mie
goreng untuk dia dan aku mie rebus, dengan minumnya kayak pop ice dengan rasa cappucino.
Selain itu juga membeli kerupuk, makanan ringan lainnya serta hansaplast habis
sekitar Rp 25.000,- saja.
Foto-foto Pantai Pidakan.
Buat teman-teman yang datang ke Pacitan
silahkan berkunjung ke sini. Jika kalian mau berendam / berenang dsbnya di pantai Pacitan,
pastikan bahwa memang aman, kalau dilarang petugas bahwa kita tidak boleh
berenang atau mendekat ke air ya jangan mendekat. Karena ini memang untuk
keselamatan kalian.
Jadi, kapan kalian ke Pacitan?
Dan jangan lupa mampir ke pantai Pidakan
atau Pantai Watu Bale yaa