JALAN – JALAN KE PANTAI WATU BALE DI PACITAN - RAGIL SAPUTRI

JALAN – JALAN KE PANTAI WATU BALE DI PACITAN

 JALAN – JALAN KE PANTAI WATU BALE DI PACITAN

 
Pacitan, kota paling ujung di Jawa Timur ini sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan kapur, yang menjadi bagian rangkaian dari pegunungan Kidul. Tapi siapa sangka daerah dengan tanah yang dianggap kurang cocok untuk pertanian ini menyimpan keindahan pesona lautan yang tidak terkira. Salah satunya adalah pantai Watu Bale yang berada di Desa Jetak Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan.

Alhamdulilah, setelah sekian lama akhirnya bisa berkesempatan untuk menengok keindahan pantai Watu Bale. Akhir minggu kemarin diajak oleh keponakan untuk jalan-jalan, mengantar dia untuk lihat pantai, awalnya tidak ada rencana untuk ke Pantai Watu Bale.

Kecamatan Tulakan sendiri berjarak sekitar 27 km ke arah timur dari pusat kota.  Aku dan keponakan berangkat dari rumah sekitar pukul 09.30 kemudian ke POM bensin dulu untuk isi amunisi. Buat teman-teman kalau mau ke Pacitan dan jalan-jalan ke arah pantai watu bale dan sekitarnya, ada baiknya waktu masih di kota Pacitan untuk mengisi penuh bensin dulu, karena sepanjang aku lewat dari Pacitan hingga ke Watu Bale tidak menemukan POM bensin, yang ada penjual bensin eceran memang banyak.

Awalnya kita berdua berencana akan pergi ke Pantai Soge, tapi sampai di Tulakan setelah melewati Pantai Pidakan tiba-tiba Lia (nama keponakan aku) merubah rute, ia ingin ke pantai Watu Bale. Asal kalian tahu Pantai Watu Bale dan Pantai Pidakan itu berada di satu garis pantai yang sama. Selain itu pantai Pidakan yang berada di satu garis pantai yang sama dengan Pantai Watu Bale adalah pantai Wawaran, Pantai Mbenges, Pantai Soge, Pantai Taman dsb (sepertinya masih ada beberapa lagi pantai yang satu garis pantai). Jadi satu kali perjalanan kalian bisa singgah di beberapa pantai.

Rute Perjalanan.
Perjalanan dari rumah hingga sampai di Pantai Watu Bale, kita tempuh hampir satu jam perjalanan dengan kecamatan sepeda motor 40-50 km/jam, karena memang tidak mau ngebut jadi santai saja di jalan, kecepatan angin waktu itu juga kencang. Kalau orang sini bilangnya “mlaku mu mrono nabrak angin” .

Untuk ke pantai ini, memang lebih baik melalu Jalur Lintas Selatan (JLS). Jalan sudah dijamin mulus, meski ada beberapa titik yang rawan longsong jika musim hujan memang harus hati-hati, pemandangan selama perjalanan juga indah sekali. Kondisi jalan sudah cukup baik, kalau untuk jalan besar sudah tidak diragukan lagi. sedangkan akses jalan menuju lokasi meskipun belum diaspal tapi sudah bisa dilalui kendaraan roda dua atau roda empat.

Tenang dan tidak usah kwatir takut salah jalan atau kesasar. Untuk menuju Jalur JLS pun juga sangat mudah diakses, jika dari arah Solo bisa langsung lewat JLS dari kelurahan Ploso, sementara kalau dari Ponorogo bisa lewat melalui desa Arjowingun terlebih dahulu. In shaa allah papan petunjuk di pinggir jalan jelas. Apalagi Jalur JLS jalurnya lurus mengikuti aspal jalan dipastikan bakalan sampai.

Untuk arah ke Pantai Watu Bale, sebelum masuk ke arah pantai sudah ada tandanya arah menuju ke Pantai Watu Bale.


Tiket Masuk.
Tiket masuk ke Pantai Watu Bale hanya sebesar Rp 5.000/orang, untuk parkir sudah tidak bayar lagi. Area parkir juga luas, untuk roda dua dan roda empat parkirnya terpisah.



Pantai Watu Bale.
Dari parkiran menuju ke pantai, kita perlu jalan kaki dulu. Pantai Watu Bale tidak mempunyai pasir pantai, dan untuk menyaksikan keindahan pantai Watu Bale dengan deburan ombak yang luar biasa kita harus berjalan kaki dulu menuju tebing. Dan inilah perjuangannya. Medannya tidak sulit meskipun masih tanah khas gunung, yang dibagian pinggir sudah ada pagar batasnya. Kesulitannya jalannya naik dulu, lalu turun dan setelah melewati pintu selamat datang kita harus naik lagi ke tebingnya. Karena aku termasuk kategori bukan orang kurus, jalan kaki dengan medan naik turun itu lumayan juga perjuangannya.



Spot Foto

Jalan-jalan tanpa upload atau share foto ke media sosial seperti makan sayur tanpa garam, hambar tidak ada rasanya. Maka dari itu di pantai Watu Bale spot foto yang instagramable sudah dipersiapkan oleh pihak pengelola.

Takut kepanasan atau lelah berdiri, tidak usah kwatir di sini sudah disediakan tempat untuk berteduh dan tempat duduk yang asyik.

Jika kesini atau ke tempat wisata di manapun jangan terlalu asyik dengan foto atau selfie, keindahan atau kecantikan tempat wisata tidak hanya cukup dengan melihat foto, tapi cobalah untuk benar-benar menikmati keindahan alamnya dan memperhatikan sekitarnya. Seperti halnya di Pantai Watu Bale ini, jika kalian keasyikan foto kalian akan kehilangan momen deburan suara ombak, deburan ombak yang menabrak karang. Dan semua itu tidak bisa dirasakan dengan melihat foto saja.




Fasilitas.
Di Pantai Watu Bale di dekat pelabuhan, karena pas saya ke sana ada beberapa kapal yang ada di situ, di dekat situ ada sebuah warung, tapi aku tidak tahu menunya seperti apa, karena memang tidak mampir ke situ. Sedangkan di dekat area parkir ada cafe, yang bisa melihat langsung ke pemandangan laut.

Karena tidak ada bibir pantai, ke laut tanpa bermain air seperti ada yang kurang bukan? Cuma di sini memang tidak bisa berenang atau berendam apalagi bermain pasir, tapi kalau Cuma sekedar ingin menyentuh air pantai Watu Bale, kalian bisa lakukan sebelum masuk ke area tebing untuk spot foto ataupun melihat keindahan pantai watu bale. Ah iya di situ juga ada warung. Tapi waktu aku ke sana warung yang buka Cuma satu yang ada di dekat pelabuhan itu aja.


Kita di Pantai Watu Bale Cuma sekitar satu jam saja, pukul setengah 12 siang kita niat pulang, karena ponsel keponakan baterainya sudah habis dan dia bilang kalau nggak pegang ponsel bisa mati gaya.

Sampai di sini saja perjalanan kita di Pantai Watu Bale, semoga tulisan ini bisa membantu kalian semua yang berencana berlibur ke Pantai  Watu Bale di Pacitan.


Tapi ditengah perjalanan keluar dari Pantai Watu Bale, keponakan aku bilang “Lek, ayo nyang pidakan.”


Formulir Kontak